Seni Teater
(catatan SBK kelas VII)
Aristoteles
pernah berkata bahwa teater merupakan imitasi atau tiruan kehidupan manusia.
Artinya, peristiwa hidup manusia (kelahiran, perkawinan, dan kematian)
disajikan dalam teater. Peristiwa tersebut disajikan kembali dalam pementasan.
Di dalam pementasan, peristiwa tersebut menjadi bahan pertunjukan sebagai
contoh kehidupan atau bahkan sindiran. Kiranya, penyajian ulang dalam teater
tidak sama dengan peristiwa sesungguhnya. Dapat terjadi, dalam teater, suatu
peristiwa menjadi lebih dramatis. Semuanya bergantung pada skenario. Adapun
pertunjukan teater yang baik terwujud ketika perisitwa hidup baik dari konflik
maupun penyelesaiannya dapat dinikmati oleh penonton sehingga penonton dapat
menangkap pesan yang disampaikan melalui dialog maupun gerak yang disajikan
oleh para tokoh,
Pengertian
Kata teater
berasal dari bahasa Yunani (theatron:
tempat pertunjukkan). Secara etimologis, teater adalah gedung pertunjukkan.
Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak. Dalam arti sempit, teater adalah drama (dari bahasa Yunani, draomai: berbuat, berlaku, bertindak).
Drama adalah kisah hidup manusia yang diceritakan di atas pentas.
Bentuk Seni
Teater
Teater tradisional
Teater
tradisional adalah bentuk teater yang berakar pada tradisi budaya setempat.
Ciri khas teater tradisional adalah yang dilakukan dalam pementasan didasarkan
pada kebiasaan bermain yang telah menjadi tradisi dengan dilakukan berkali-kali
bahkan bertahun-tahun. Contoh bentuk teater tradisional adalah:
-
Lenong dan topeng blantek di Betawi.
-
Wayang wong di Jawa Tengah.
-
Ludruk dan Srimulat di Jawa Timur.
-
Barong di Bali.
Teater modern
Teater modern
adalah teater yang berkembang pada akhir abad XIX dimana memerlukan pemikiran
yang mau mempertanyakan. Naskah mengambil peran besar dan struktur lakonnya
tidak statis tetapi disesuaikan dengan perkembangan lakon atau cerita sastra
drama. Sifatnya, demokratis, akomodatif, dan logis. Contoh bentuk teater modern
adalah:
-
Studi klub teater di Bandung.
-
Teater Indonesia di Yogyakarta.
-
Teater nasional di Medan.
Teater kontemporer
Teater
kontemporer adalah teater masa kini yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
teater yang mendahuluinya. Unsur-unsur teaternya lebih total, mengundang
semangat pembaruan dimana nilai-nilai yang disampaikan tidak terikat pada nilai
yang terkandung pada masyarakat sehingg perlu direnungkan, dan membawa ciri
tersendiri yang mewarnai gaya permainannya. Contoh bentuk teater kontemporer
adalah:
-
Bengkel teater pimpunan W.S. Rendra.
-
Teater mandiri pimpinan Putu Wijaya,
-
Teater popular pimpinan Teguh Karya.
Fungsi seni
teater
-
Sebagai ritual atau upacara
Teater dijadikan ajang penyesalan, penghayatan, dan pengukuhan
nilai-nilai kepercayaan atau agama yang dianut masyarakat.
-
Sebagai seni atau estetik
Fungsi seni atau estetik datang dari penyajian teater. Jika
pengungkapannya menarik dan memberi rasa puas, maka, pada saat itu teater
memenuhi fungsinya sebagai seni atau estetis.
-
Sebagai hiburan
Teater memberikan pengalaman yang berbeda tentang hidup manusia
kepada penontonnya. Perbedaan ini memenuhi keperluan orang akan hiburan. Upaya
pelepasan kepenatan dari rutinitas atau masalah kehidupan, kerap diperlukan
untuk memulihkan kesegaran.
-
Sebagai media kritik sosial
Teater bisa dijadikan media untuk menyampaikan protes terhadap
ketidakadilan, untuk menegur mereka yang menyeleweng dari kaidah-kaidah yang
berlaku, dan untuk menyebarkan berbagai informasi.
Manfaat seni
teater
-
Melatih daya ingat, konsentrasi, tanggung
jawab, disiplin, ketekunan, dan percaya diri.
-
Belajar olah artikulasi (mengucapkan suku
kata dan kalimat dengan baik dan terdengar jelas).
-
Belajar bersuara lantang.
-
Upaya mencari kebahagiaan melalui sebuah
cermin yang jujur dan percaya pada hati nurani.
-
Upaya menggali watak manusia, problem, dam
cara mengatasi problem dengan pemahaman yang benar.
AKTING dalam TEATER
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik
ialah dialog yang :
-
terdengar
(volume baik)
Volume suara
yang baik ialah suara yang dapat terdengar sampai jauh
-
jelas
(artikulasi baik)
Artikulasi
yang baik ialah pengucapan yang jelas. Setiap suku kata terucap dengan jelas
dan terang meskipun diucapkan dengan cepat sekali. Jangan terjadi kata‑kata
yang diucapkan menjadi tumpang tindih.
-
dimengerti
(lafal benar)
Lafal yang
benar pengucapan kata yang sesuai dengan hukum pengucapan bahasa yang dipakai .
Misalnya berani yang berarti "tidak takut" harus diucapkan berani bukan ber‑ani
-
menghayati
(sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Menghayati
atau menjiwai berarti tekanan atau lagu ucapan harus dapat menimbulkan kesan
yang sesuai dengan tuntutan peran dalam naskah
Gerak yang baik
ialah gerak yang :
-
terlihat
(blocking baik)
Blocking ialah penempatan pemain di
panggung, diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak saling
menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi. Pemain lebih baik terlihat sebagian besar
bagian depan tubuh daripada terlihat sebagian besar belakang tubuh. Hal ini
dapat diatur dengan patokan sebagai berikut :
· Kalau berdiri
menghadap ke kanan, maka kaki kanan sebaiknya berada didepan.
· Kalau berdiri
menghadap ke kiri, maka kaki kiri sebaiknya berada didepan.
Harus diatur
pula keseimbangan para pemain di panggung. Jangan sampai seluruh pemain
mengelompok di satu tempat. Dalam hal mengatur keseimbangan, komposisinya:
· Bagian kanan lebih berat daripada kiri
· Bagian depan lebih berat
daripada belakang
· Yang tinggi lebih berat
daripada yang rendah
· Yang lebar lebih berat daripada
yang sempit
· Yang terang lebih berat
daripada yang gelap
· Menghadap lebih berat
daripada yang membelakangi
Komposisi diatur tidak hanya
bertujuan untuk enak dilihat tetapi juga untuk mewarnai sesuai adegan yang
berlangsung.
-
jelas (tidak
ragu‑ragu, meyakinkan)
Jelas, tidak
ragu‑ragu, meyakinkan, mempunyai pengertian bahwa gerak yang dilakukan jangan
setengah‑setengah bahkan jangan sampai berlebihan. Kalau ragu‑ragu terkesan
kaku sedangkan kalau berlebihan terkesan over
acting.
-
dimengerti
(sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
Dimengerti,
berarti apa yang kita wujudkan dalam bentuk gerak tidak menyimpang dari hukum
gerak dalam kehidupan. Misalnya bila mengangkat barang yang berat dengan tangan
kanan, maka tubuh kita akan miring ke kiri, dsb.
-
menghayati
(sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Menghayati
berarti gerak‑gerak anggota tubuh maupun gerak wajah harus sesuai tuntutan
peran dalam naskah, termasuk pula bentuk dan usia.
1 komentar:
biasakan untuk menyertakan sumber ya, nak :)
Posting Komentar